Glory Days
Pagi hari yang cerah.
Terlihat di ujung kaki pegunungan yang jauh, mentari bersinar
dengan cerahnya. Itu artinya hari ini telah di mulai, dan aku harus mengisinya
hanya dengan hal-hal yang baik saja. Di mulai dengan bersyukur kepada tuhan
karena hari ini masih diberi kesempatan untuk hidup.
Sekarang waktunya untuk ke sekolah. Walaupun di
sekolah tidak banyak pelajaran yang di ingat, orang-orang dewasa banyak
memberikan ilmu tentang hidup kepadaku, tetapi mungkin aku masih terlalu muda
sehingga tidak mengerti seberapa pentingnya hal yang mereka sampaikan. Yang
jelas di sekolah harus mematuhi peraturan yang berlaku agar tetap bisa berada
di kelas. Tetapi di kelas sangatlah membosankan, seringkali aku hanya melamun
melihat jarum jam dinding yang sedang bergerak tiap detiknya dan mendengar suara
air mengalir dari keran di luar kelas yang lupa di tutup. Pasti suatu saat
nanti aku akan keluar dari suasana ini.
Jika memang seperti ini masa remajaku, aku harus
memikirkan cara agar masa remajaku ini bisa bersinar. Aku harus banyak melihat
diriku sendiri dan memperbaiki diri agar bisa mencapai masa depan yang cerah.
Aku harus menyibukan diri dengan mencoba melakukan
hal-hal yang memang ingin dilakukan, meskipun nantinya akan gagal sekalipun
tidak ada salahnya untuk mencobanya kembali. Tidak perlu takut dengan semua
kemungkinan hal-hal buruk yang akan terjadi nantinya, masih banyak waktu untuk
mencoba lagi dan lagi. Di manapun dan sampai kapanpun, aku akan terus melakukan
hal yang memang benar-benar aku ingin lakukan.
Mengenai cinta meskipun aku tidak mengetahui banyak
tentang itu, tapi setiap hari selalu saja mendengar dan menyanyikan lagu-lagu
tentang cinta. Karna aku lahir dan besar di negara yang tidak ada perang, jadi
aku tidak pernah memikirkan mengenai perdamaian. Walaupun begitu, aku selalu
ingin menolong mereka orang-orang yang tidak bersalah yang terjebak di dalam
peperangan. Tapi aku sadar aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk mereka yang
mengharapkan kebahagiaan dalam perdamaian, aku hanya bisa menunggu sambil
berharap akan ada pahlawan yang datang untuk menolong mereka.
Rasa hampa dan kesedihan yang selama ini ku alami
membuatku murung, hati ini terasa sangat hampa. Setiap kali aku memikirkan apa
arti dari hidup yang ku jalani selama ini, selalu saja air mata ini mengalir.
Ya, aku harus melupakan semua hal-hal buruk yang
terjadi dan mencoba melakukan hal-hal yang aku inginkan. Tidak masalah jika
nantinya akan terluka lagi, karna mau bagaimanapun luka pada akhirnya hanya
akan menjadi bekas luka. Dan aku percaya bahwa setelah adanya semua luka, aku
akan menjadi pribadi yang lebih kuat lagi ke depannya.
(Bagi yang mau request bisa tulis di kolom komentar atau mention langsung ke twitter, lebih di anjurkan mention ke twitter langsung karena lebih sering di cek)
Comments
Post a Comment